Elshinta.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendukung penuh atas upaya percepatan pemulihan ekonomi Jatim melalui peningkatan ekspor ke sejumlah negara, salah satunya dengan Saudi Arabia.
Untuk itu, puluhan pengusaha Jawa Timur yang dipimpin oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto bertolak ke Saudi Arabia sejak hari Kamis (24/11/2022) hingga Rabu (30/11/2022) untuk mengikuti pameran "Indonesian Week 2022" di Riyadh dan Misi Dagang dengan Jeddah.
"Ada 18 pengusaha dari industri menengah yang ikut, mereka membawa berbagai produk yang potensial untuk diekspor ke Saudi Arabia, diantaranya produk mamin, alat pemadam kebakaran, arang kayu, tepung porang, tepung mocaf, kacang gangsar, serta teh hijau jamus. Selain itu juga ada industri besar dari Jatim yang ikut, diantaranya Kopi Kapal Api, Finna, dan Tjiwi Kimia," ujar Adik Dwi Putranto ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (27/11).
Adik mengungkapkan, pameran ini sangat strategis karena Arab Saudi adalah pasar yang cukup besar dan potensial. Terlebih hampir seluruh produk yang dibutuhkan oleh masyarakat Arab berasal dari impor. "Disini produksi hampir tidak ada, sehingga kebutuhan dipenuhi dari impor. Tetapi produk Indonesia yang masuk disini masih kecil, hanya beberapa produk dari industri besar seperti Indofood dan Finna, kalah dengan negara lain seperti China, India, Korea, Jepang dan Taiwan," ungkapnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Wisnu Wardhana.
Menurut Adik, Saudi Arabia adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia yang berada di kawasan Timur Tengah. Namun sejauh ini, neraca perdagangan yang terjadi selalu menunjukkan angka defisit untuk Indonesia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil ketua komite tetap Jaringan Usaha Antar Provinsi Wilayah Tengah I. Kadin Jatim Mohammad Syafiudin yang juga Owner CV Prosperous Bersama bahwa ada banyak potensi kerjasama yang bisa digali dengan Saudi Arabia.
"Melalui kegiatan seperti ini, kami jadi mengetahui produk apa yang mereka butuhkan, seperti makanan dan charcoal atau arang kayu, kebutuhan disini besar sekali karena masyarakat Arab senang barbeque," ujar Didi, panggilan akrab Mohammad Syafiudin.
Selain makanan dan arang kayu, ia juga membawa berbagai produk UMKM binaan LPNU Blitar, mulai dari makanan, kerajinan, pakaian dan produk alas kaki. Ia juga mengaku sangat senang bisa mengikuti pameran, terlebih ada sekitar 200 importir yang diundang dan hadir.
"Produk-produk kita sudah bagus, tinggal bagaimana mengenalkan saja. Nah, momen seperti ini penting agar produk yang sudah bagus ini bisa dikenal dan dilihat oleh masyarakat luar. Apalagi, pasar Saudi Arabia ini sangat luas karena hampir seluruh kebutuhan dipenuhi impor. Sayuran semuanya impor dari India, biskuit, dan produk yang lain juga banyak yang impor," terangnya.
Perwakilan dari Kadin Kediri Raya, Nofian Supriyono juga mengaku sangat senang karena bisa memamerkan berbagai produk yang ia bawa, diantaranya produk teh hijau jamus, produk kacang Gangsar, aneka snack, tepung mocaf dan krupuk. Selain itu juga produk alat kebakaran, gula aren, produk sarung tenun dan lain sebagainya.
"Kalau krupuk harapan kami bisa untuk menyuplai kebutuhan haji dan umroh. Kegiatan pameran dan Misi Dagang dengan negara lain ini memang sangat kami nantikan. Harapannya bisa ekspor produk UMKM Kediri Raya karena jika lihat di Lulu Hypermat, banyak produk yang dari industri skala besar sudah masuk ke sini," pungkasnya.