Elshinta.com - Petani Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah akan membudidayakan kedelai varietas unggul dari Brin (Badan Riset dan Inivasi Nasional). Penanaman kedelai tersebut untuk mencukupi kebutuhan kedelai dalam negeri maupun luar negeri.
Kepala Desa Kadirejo, Riyadi mengatakan, Desa Kadirejo merupakan desa tadah hujan. Dalam satu tahun, Desa Kadirejo maksimal hanya dapat memanen padi sebanyak dua kali.
“Pilihan untuk berganti menanam kedelai karena lahan kedelai bisa ditanam di musim kemarau," jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Kamis (12/5).
Dengan adany bantuan benih kedelai dari Brin, pihaknya mendapatkan benih 30 kilogram.
“Benih dapat ditanam di ladang seperempat hektare. Benih akan kita sebarkan kepada masyarakat. Jadi setelah ditanam dan menghasilkan benih lagi, benih itulah yang akan kita sebarkan kepada masyarakat Kadirejo,” papar Riyadi.
Sementara itu Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, dengan mengembangkan kedelai dari Brin dapat menjadi proyek bagi desa.
“Harapan kita dapat mengangkat ekonomi masyarakat khususnya Desa Kadirejo meski uji coba belum luas lahanya. Dengan adanya pengembangan itu harus selalu bersinergi antara desa, kabupaten, provinsi, kementerian dan lainnya," tandasnya.
Ngesti menambahkan, tidak hanya tata cara budidaya saja tetapi harus di seimbangkan dengan kebutuhan pasar. Tata cara budidaya harus ada jaminan market jangan sampai yang menanam banyak lalu tidak terkendali dikhawatirkan merosot harga jualnya.
"Semoga ini akan bisa sukses baik untuk mengangkat perekonomian warga," harapnya.