Elshinta.com - Wajah sumingrah terlihat dari anak-anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang yang mendapat kesempatan keliling kota sembari ngabuburit bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dilanjutkan dengan sederet hiburan, menonton film bareng, penyerahan donasi dan mainan anak-anak, cerita dongeng, bermain permainan asyik hingga berbuka bersama pada Sabtu (23/4) lalu.
Mereka terlihat antusias dan sering bertanya kepada para mahasiswa yang menjadi pemandu. Menariknya, ada beberapa mahasiswa asing Kampus Putih yang turut serta dan terjun menghibur.
"Saya sangat senang dan terima kasih," ujar salah satu anak menerima kado mainan.Kemudian menutup hari dengan berbuka puasa bersama para penghuni YPAC Malang.
Koordinator acara, M. Isnaini, M.Pd. atau akrab dipanggil Bung Krisna mengatakan bahwa acara ini merupakan “hutang” yang belum terlaksana pada 2018 lalu. Saat itu tim UMM berkunjung dan menanyakan kepada anak-anak YPAC, cita-cita apa yang ingin dilakukan.
“Kemudian banyak dari mereka yang ingin berkeliling kota dengan mengendarai bis, melihat hal-hal menarik yang jarang mereka jumpai di luar. Sempat terkendala karena pandemi, Alhamdulillah mimpi sederhana mereka dapat Kampus Putih kabulkan di tahun 2022 ini,” ungkapnya.
Ditambahkan Krisna,tim Kampus Putih sengaja mengajak mahasiswa asing untuk turut serta. Hal itu dirasa bisa meningkatkan rasa kepedulian serta kemanusiaan. Sekalipun masih dibatasi oleh sekat bahasa yang ada.
“Ini ada beberapa teman teman asing yang memang baru datang dan belajar Bahasa Indonesia. Kosa katanya masih terbatas namun sama sekali tidak membatasi untuk menebar kebahagiaan dan senyum bersama teman-teman YPAC,” tambah Dosen Bahasa Indonesia UMM itu.
Adapun kerja sama dan agenda ini akan selalu dilakukan Kampus Putih di masa yang akan datang. Tidak hanya di YPAC saja, tapi juga di sederet instansi lain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diupayakan oleh UMM.
Sementara itu, Ketua Yayasan YPAC Malang Iswahyudi Budi Susetya mengtakan bahwa pihaknya baru saja membuka kunjungan. Sebelumnya, YPAC tidak menerima kunjungan karena masih berada di situasi pandemi dan angka penularan yang tinggi. "UMM memang sudah dari lama ingin mampir dan mengajak adik-adik berkeliling kota. Alhamdulillah bisa terlaksana pada sore hari ini,” katanya.
Yudi juga menekankan bahwa YPAC yang berdiri sejak 1955 ini adalah milik masyarakat. Ia sangat berterimakasih kepada para donatur yang memberikan banyak hal bagi para penghuni. Ditambah lagi dengan banyaknya social worker yang membantu melaksanakan kegiatan sehari hari.
“Kami tentu menerima segala bantuan selama itu berguna bagi adik-adik di sini. Kami juga berharap YPAC Malang mampu berjalan dengan mandiri,” ringkas.