Elshinta.com - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyebutkan produksi ikan air tawar di daerah itu meningkat dari 25.199 ton pada 2020 menjadi 37.023,67 ton selama 2021.
"Produksi ikan air tawar itu meningkat 11.904,67 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil budidaya ikan paling besar berada di Danau Maninjau," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira didampingi Kabid Tangkap, Eriyanto di Lubukbasung, Rabu.
Ia mengatakan, meningkatnya produksi ikan pada 2021 setelah petani di daerah itu melakukan tebar benih 1,5 dari 3 kali per tahun. Sementara pada 2020, tebar benih ikan hanya satu kali per tahun akibat pandemi COVID-19.
Dengan kondisi pandemi, permintaan ikan tidak begitu banyak dari pedagang di Sumbar, Riau, Jambi dan lainnya.
"Petani tidak melakukan tebar benih ikan, sehingga produksi berkurang. Hasil budidaya ikan 37.023,67 ton pada 2021 itu belum termasuk jumlah kematian ikan di Danau Maninjau sekitar 1.764 ton akibat kekurangan oksigen," katanya.
Sementara hasil budidaya perikanan tangkap pada 2021 sebanyak 8.017 ton terdiri ikan laut 7.103 ton dan ikan Danau Maninjau 914 ton.
Sedangkan pada 2020 sebanyak 8.001 ton dengan rincian ikan laut 7.089 ton dan ikan Danau Maninjau 912 ton.
"Produksi ikan tangkap itu juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Ia menargetkan produksi ikan air tawar pada 2022 sebanyak 30 ribu ton dan perikanan tangkap 8.120 ton.