Elshinta.com - Kasus positif aktif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengalami penambahan yang cukup signifikan pada tiga hari terakhir. Dari dua positif aktif per Kamis (20/1) lalu, saat ini terakumulasi delapan kasus aktif yang ditangani fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Sehingga ada penambahan enam kasus dalam tiga hari.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, kecenderungan penambahan kasus ini menjadi kewaspadaan tim Satgas Covid-19. Terkait peringatan gelombang ketiga yang diprediksi terjadi di Indonesia pada Februari - Maret mendatang.
Fasyankes dan sarana tata laksana protokol kesehatan lainnya disiagakan sebagai langkah responsif daerah. Pengawasan protokol kesehatan semua kegiatan masyarakat kembali diperketat. Agar saat muncul kasus bisa langsung ditangani dengan baik dan meminimalkan potensi penularan.
"Penambahan kasus ini lebih pada perhitungan evaluasi pada saat libur panjang akhir tahun kemaren," kata Yunia seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Senin (24/1).
Dia menyampaikan, penambahan kasus baru didominasi dari sumber penularan atau klaster keluarga guru di Kecamatan Bendosari. Tetapi pihaknya menegaskan bahwa hal tersebut bukan dari klaster kegiatan belajar mengajar tatap muka. Penularan terjadi diluar lingkungan sekolah. Dan sudah ditangani dengan tepat melaksanakan tracing, testing dan treatmen..
"Jadi yang ini penularan dalam keluarga. Karena yang bersangkutan mobilitasnya tinggi," ujarnya.
Yunia menambahkan, penambahan kasus positif ini bukan tidak mungkin manjadi evaluasi penetapan status pembatasan kegiatan masyarakat kedepannya. Namun daerah juga mengimbangi tata laksana protokol kesehatan seperti menyisiran kontak erat dengan mengambil sampel Covid-19 secara terus menerus. Kemudian mengejar target 100 persen sasaran terlayani vaksinasi Covid-19 serta gencar melakukan sosialisasi terkait risiko penularan virus pada masyarakat.
Saat ini capaian vaksinasi Covid-19 usai 12 tahun keatas dosis satu di Sukoharjo sebanyak 78,8 persen atau 567.278 orang, dosis dua sebanyak 72,9 persen atau 524.970 orang dan dosis tiga 1,1 persen atau 8.548 orang. Dari total target sasaran 719.754 orang. Untuk sasaran usia 6 - 11 tahun tercapai dosis satu 78,1 persen atau 62.893 anak, dosis dua 2 persen atau 1.656 anak dari total target 80.447 anak.