Elshinta.com - Warga di seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diminta tidak melakukan aksi borong atau "panic buying" dan menimbun minyak goreng kemasan yang harganya kini sudah turun menjadi Rp14 ribu per liter.
"Harga minyak goreng yang sudah turun karena disubsidi pemerintah ini akan terus bertahan hingga beberapa bulan ke depan sehingga tidak perlu 'panic buying' apalagi sampai menimbun. Tidak perlu kuatir akan terjadi kelangkaan minyak goreng kemasan yang dapat menyebabkan harganya kembali naik," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng Doni Iwan Setiawan di Kota Palu, Senin.
Menurutnya, meski ada pembatasan pembelian minyak goreng kemasan untuk tiap orang di gerai-gerai ritel berjaringan yang telah menjual minyak goreng kemasan seharga Rp14 ribu perliter, celah masyarakat melakukan "panic buying" dan menimbun terbuka lebar.
Ia menyatakan di hari pertama penerapan kebijakan penyeragaman harga minyak goreng kemasan menjadi Rp14 ribu per liter yang dijual di gerai-gerai ritel berjaringan di Sulteng, antusiasme masyarakat memberi minyak goreng tersebut sangat tinggi bahkan hingga berebutan dan terjadi "panic buying".
"Tapi memasuki hari kedua dan ketiga hingga seterusnya antusiasme masyarakat sudah menurun dan tidak ada lagi masyarakat yang melakukan 'panic buying' minyak goreng,"ujarnya.
Meski harga minyak goreng kemasan di gerai-gerai ritel berjaringan di Sulteng sudah turun, Doni mengatakan harga minyak goreng kemasan yang dijual di pasar-pasar rakyat maupun di warung hingga kios masih tinggi.
"Karena penjual di pasar rakyat, warung atau kios membeli minyak goreng kemasannya saat harganya masih tinggi. Saat ini para pedagang di pasar rakyat, warung dan kios diberi kesempatan untuk menjual habis minyak goreng kemasan yang harganya masih tinggi itu,"ucapnya.
Jika minyak goreng yang berada di pasar rakyat, warung atau kios yang dijual dengan harga masih tinggi tersebut telah habis, kata Doni, maka minyak goreng kemasan yang dijual Rp14 ribu per liter akan mulai diedarkan di pasar-pasar rakyat.