Elshinta.com - Ribuan pelajar tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Aceh Utara kekurangan peralatan belajar. Pasca banjir melanda sejumlah kecamatan yang terjadi awal tahun 2022 ini telah menyebabkan ribuan rumah, serta warga mengungsi akibat terendam banjir luapan Sungai Krueng Keuretoe, Peutoe dan Krueng Pirak hingga menyebabkan terjadi kerugian ratusan miliar.
Sekjen IPSM Aceh Mukhtaruddin MS menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki oleh pihaknya di Posko IPSM dalam penanggulangan banjir Aceh Utara, tercatat sedikitnya dua ribu orang pelajar terkendala tidak memiliki sarana untuk belajar mengajar seperti peralatan alat tulis buku tulis dan kebutuhan lainnya sudah hancur dan terbawa banjir.
"Dua ribu orang pelajar di Aceh Utara pasca banjir perlu diperhatikan, hingga saat ini mereka belum ada pihak yang peduli terhadap mereka yang sudah aktif kembali belajar mengajar pasca banjir yang lalu," ujar Mukhtaruddin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Minggu (23/1).
"Ada yang terlihat di lapangan bantuan swadaya patungan dari Pegawai BPMA Aceh berkerjasama dengan IPSM hanya mampu untuk 50 orang siswa (50 paket) tidak mencukupi secara keseluruhan semuanya," katanya.
Muktaruddin mengatakan, kondisi di lapangan para pelajar sangat membutuhkan bantuan paket perlengkapan sekolah tersebut, karena pada umumnya milik mereka sudah hancur dan rusak karena rumah mereka terendam banjir.
"Kami Pengurus IPSM ACEH sangat mengharapkan perhatian para pihak untuk mencari solusi dalam penangganan permasalahan tersebut, terutama Pemerintah Aceh harus melakukan gerakan dan penanganan pasca banjir," ujarnya.
Lebih lanjut Mukhtaruddin menjelaskan, dari hasil laporan pihaknya di lapangan, akibat bencana alam pasca banjir di Kabupaten Aceh Utara diperkirakan kerugian mencapai 673 miliar, terdiri rusak berat Insfrastruktur Pemerintah, rumah warga, persawahan, pertokoan dan tanaman padi petani.
"Kami juga mendorong Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota segera melakukan langkah-langkah koordinasi pasca terjadi bencana alam di awal tahun 2022, demi mempercepat kemajuan Aceh Utara bebas dari banjir tiap tahun," ucapnya.