Elshinta.com - Banjir yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Tangerang merupakan pengalaman dari tahun ke tahun. Dan harusnya bisa menjadi evaluasi dan pelajaran berharga dari pemerintah daerah. Demikian dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail.
Kholid mengatakan, ada beberapa wilayah yang selalu menjadi langganan banjir, seperti di Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji. Banjir selalu terjadi jika intensitas hujan yang tinggi, akibat meluapnya air Sungai Turi.
Dalam hal ini, kata Kholid, pemerintah harus mengambil langkah yang konkret seperti melakukan normalisasi atau perbaikan insfratruktur jaringan air.
"Bantuan untuk penanganan banjir sebesar Rp40 miliar, seharusnya bisa digunakan secara optimal. "Normalisasi yang dilakukan pada saat musim kemarau, namun harus dibarengi dengan pantauan tingkat kelakuan sosial masyarakat yang masih suka buang sampah ke sungai," ujar Kholid seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Selly Loamena, Sabtu (22/1).
Diketahui, banjir akibat luapan air Sungai Turi yang menggenangi Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji dan merendam sekitar 300 KK.
Walaupun air sudah surut, namun warga harus tetap siaga takut ada banjir susulan akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa hari ini di Kabupaten Tangerang.