Elshinta.com - Ribuan keluarga di 25 desa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah masuk dalam data penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. 25 desa tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Kragan, Sarang, Pamotan, Pancur dan Sumber.
Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro (Gus Hanies) mengatakan mereka yang masuk dalam data penanggulangan kemiskinan ekstrem disebabkan beberapa hal diantaranya keluarga tanpa sanitasi, rumah tidak layak huni, keluarga tidak memiliki aliran listrik hingga sebab-sebab lain.
"Hasil pemetaaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 25 desa di lima kecamatan itu masuk dalam data penanggulangan kemiskinan ekstrem. Penyebabnya beberapa hal seperti keluarga tanpa sanitasi, rumah tidak layak huni hingga tidak memiliki akses listrik hingga sebab lainnya," terang Gus Hanies seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Muhtarom, Minggu (16/1).
Gus Hanies yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Rembang ini menambahkan, dari data tersebut yang memprihatinkan adalah 689 keluarga masuk kemiskinan ekstrem berasal dari warga lanjut usia (lansia).
''Warga lansia ini tidak memiliki akses pekerjaan. Ini akan menjadi prioritas perhatian kami,'' imbuhnya.
Selain warga lansia, Gus Hanies menyebut ada 103 keluarga di Kabupaten Rembang yang masih belum memiliki akses listrik.
"Di jaman seperti ini, masih ada keluarga yang terdata oleh Pemerintah Provinsi tidak memiliki akses listrik. Ini juga akan kami telusuri,'' imbuhnya lagi.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan verifikasi faktual kepada keluarga-keluarga yang masuk data kemiskinan ekstrem tersebut.
''Data-data by name harus segera didapatkan. Kecamatan dan desa saya minta untuk turun ke rumah-rumah warga itu untuk verifikasi faktual. Apakah benar mereka miskin ekstrem seperti data Pemerintah Provinsi,'' tegasnya.
Gus Hanies menyebut kemiskinan ekstrem di Kabupaten Rembang akan diselesaikan dengan cara gotong-royong atau keroyokan.
"Kemiskinan ekstrem ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Karenanya, dinas, kecamatan, desa, BUMD dan swasta akan kami gerakkan semua untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem ini. Kami harap dengan dikeroyok bersama-sama, tahun ini kemiskinan ekstrem itu sudah tuntas," pungkasnya.