Elshinta.com - Pengamat Kebijakan Publik, Peneliti SigmaPhi Joshua Breimamana, mengatakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 seluruh daerah di Indonesia berkaitan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah pilihan terbaik dalam situasi masih berlangsungnya Pandemi Covid-19.
"Tanpa penerapan kebijakan PPKM Level 3 dan cuti serta libur Nataru tidak ditiadakan maka mobilitas masyarakat akan terus meningkat. Hal ini dikhawatirkan dapat berdampak terhadap peningkatan kasus positif,” kata Joshua Breimamana.
Sebut Joshua, kebijakan dikeluarkan pemerintah adalah untuk mengatasi peningkatan kasus Covid-19 usai Nataru. Maka, dengan PPKM level 3 ini dimungkinkan menurunkan mobilitas masyarakat, sehingga angka kasus positif Covid-19 dapat dikendalikan. Apalagi mengingat tren peningkatan mobilitas masyarakat di bulan November yang menunjukkan pola peningkatan bila dilihat dari data google mobility index.
"Kami amati, mobilitas masyarakat untuk aktivitas rekreasi seperti di pusat perbelanjaan, restoran, cafe, meningkat tujuh persen. Sedangkan kunjungan masyarakat ke tempat umum terbuka meningkat tiga persen per 25 November," ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hendrik Raseukiy, Selasa (30/11).
Lanjut Joshua, hal mendesak yang dapat diterapkan ketika cuti Nataru dan level 3 PPKM adalaha memaksimalkan vaksinasi kepada masyarakat. Sehingga mempercepat terjadinya herd immunity.
Demikian pula, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa kebijakan PPKM level 3 tersebut masih daat ditambah dengan beberapa pengetatan lain, terutama untuk menghindari timbulnya kerumunan massa.
"Beberapa tambahan pengetatan terutama yang berkaitan dengan potensi kerumunan besar-besaran, mulai dari pesta tahun baru, pelaksanaan peribadatan, hingga kemungkinan menutup tempat wisata yang sulit dikendalikan oleh pemerintah daerah setempat. Jika pemerintah daerahnya tidak mampu mengendalikan tempat wisata maka, akan ditutup sama-sekali,” sebut Muhadjir Effendy.
Menko PMK Effendy jelaskan, pertimbangan pemerintah menetapkan kebijakan PPKM level 3 selama Nataru, selain untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 karena imbas dari pergerakan masyarakat yang begitu masif selama momentum libur panjang, juga untuk mempertahankan capaian penanganan Covid-19 di Indonesia.
Indonesia terbaik di dunia menangani Covid-19 akan tetapi, berkaca dari negara di kawasan Eropa, dihadapkan gelombang ketiga Covid-19 sehingga perlu Indonesia antisipasi.