Elshinta.com - Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri merespon isu negatif sehubungan dengan adanya pemberitaan rumah sakit menahan pasien tidak mampu.
Melalui kuasa hukumnya Masbuhin, advokat dan Corporate Lawyer jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah se-Jawa Timur mengklarifikasi hal tersebut.
"Berita terkait dugaan penahanan pasien oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Kediri pada Minggu 14 November 2021 kemarin dengan alasan keluarga tidak mampu bayar adalah tidak benar. Karena faktanya pasien yang dinyatakan meninggal dunia tersebut butuh proses medis seperti post Mortem dan konfirmasi berbagai data administrasi lain dari pihak keluarga pasien yang memerlukan waktu," terang Masbuhin, Selasa (23/11).
Dalam persoalan ini Masbuhin menilai telah terjadi kesalahpahaman dimana keluarga pasien diduga menginformasikan kepada orang lain secara kurang pas, lalu direspon secara reaktif, sehingga seolah olah rumah sakit menahan pasien sampai ada kegiatan penggalanban dana untuk diserahkan kepada rumah sakit.
"Kesalahpahaman antara RS dengan keluarga pasien sebenarnya langsung sudah selesai saat itu secara tuntas, celar and clean sejak hari Minggu 14 November 2021. Melalui lazismu dan silahturahmi dengan keluarga pasien, bahkan sampai sekarang tetap terbina dengan baik," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana.
Sementara itu, perwakilan dari pihak keluarga pasien bernama Istiqomah menyebut, persoalan ini terjadi karena kesalahpahaman komunikasi saja.
Sebagai nenek dari pasien dirinya mengucapkan terima kasih atas bantuan uang tunai senilai Rp 4 juta yang telah diberikan oleh pihak rumah sakit.
"Atas kesalahpahaman ini, Terima kasih atas santuan yang telah diberikan," terang Istiqomah di hadapan sejumlah wartawan.
Dalam press release hak jawab, selain dihadiri kuasa hukum dan perwakilan pihak keluarga pasien, turut serta jajaran petinggi rumah sakit setempat.
Seperti diketahui Aksi galang dana kemanusian dilakukan sejumlah warga di sejumlah ruas jalan raya di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu 17 November 2021.
Aksi ini untuk membantu biaya perawatan jenazah bayi yang diisukan ditahan Rumah Sakit Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) Kota Kediri.
Selain donasi dari pejalan kaki, relawan juga mengumpulkan uang lewat grup WhatsApp untuk menebus biaya perawatan bayi bernama Moh Rafa Azka Putra. Bayi malang tersebut akhirnya meninggal.
Bayi umur satu bulan anak pasangan Suyadi dan Ulandari, pada Sabtu 13 November lalu dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Kediri. Kondisi bayi itu didiagnosis mengalami pendarahan di otak. Bayi bernama Moh Rafa meninggal sehari kemudian.