Elshinta.com - Vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menyasar warga di Malioboro. Vaksinasi yang akan diikuti para PKL, tukang becak, penjaga toko ini digelar pada Senin (1/3).
Tercatat sebanyak 19.897 jiwa menjadi target yang akan divaksin mulai dari pedagang, pegawai toko, Pasar Beringharjo, Alun-alun utara. Namun, ternyata masih ditemukan adanya tukang becak atau pedagang yang belum terdaftar dan belum mendapat sosialisasi.
"Ternyata ada yang belum terdaftar. Dinas kesehatan harus melakukan pengecekan ulang agar tidak ada yang terlewatkan. Apalagi Malioboro sebagai kawasan percontohan, kawasan perekonomian di DIY yang pertama kali di vaksin," kata Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana.
Terdapat tiga tempat yang akan digunakan untuk vaksinasi massal yakni Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali. Tercatat sebanyak 19.897 jiwa menjadi target yang akan divaksin. Jumlah tersebut terdiri dari 8.144 pedagang Pasar Beringharjo dan sekitarnya, 2.600 pedagang sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara, serta 9.153 pegawai toko yang ada di sepanjang kawasan Malioboro.
Sementara itu, pengemudi becak yang mangkal di Malioboro, Joko Suparjo (58) mengaku belum didaftra untuk vaksinasi. Selain itu juga tidak pernah mendapatkan sosialisasi. Ia bahkan menanyakan soal keamanan vaksin itu sendiri. Karena masih ada kerguan dan ketakutan karena vaksin tersebut.
"Rombongan saya itu ada 20an itu becak motor belum didaftar semua. Saya sendiri itu ya masih takut kalau di vaksin," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Minggu (28/2).
Berbeda dengan Fransiska Eka (43) seorang pedagang kuliner yang menyatakan sudah siap untuk ikut vaksinasi. Ia berharap setelah ada vaksinasi ini perekonomian segera pulih.
"Kami berharap setelah vaksin ini corona segra hilang, biar ekonomi pulih," katanya.