Elshinta.com - Setelah sukses tahun lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekrat/Baparekrat) kembali mengajak pelaku usaha kuliner mengikuti ajang Food Startup Indonesia (FSI) 2021. Meningkatnya jumlah pendaftar yang mencapai 6.499 peserta setahun lalu, menunjukkan minat pelaku usaha kuliner tanah air terhadap FSI tetap tinggi meski dalam situasi pandemi Covid-19.
"Kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan agar bertambah banyak generasi baru pelaku kuliner yang memanfaatkan FSI dalam meningkatkan aspek kapabilitas dan produktifitas usaha mereka,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim, Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sugeng Santoso kepada Kontributor Elshinta, El-Aris, Rabu (17/2).
Ditambahkan Sugeng, sejak 2016, FSI konsisten membangun ekosistem industri kuliner dengan menghubungkan pelaku subsektor kuliner kepada akses pembiayaan/permodalan.
“Meski masih dalam situasi yang penuh tantangan,FSI mendorong dan membuka kesempatan pelaku usaha subsektor kuliner terus tumbuh dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. FSi berupaya mencari, memaksimalkan potensi, dan membuka akses pada surmber pembiayaan yang ada,” ujarnya.
Sebagai tahapan awal kegiatan, Kemenparekraf/Baparekraf menggelar kegiatan sosialisasi FSI 2021 berupa seminar dan coaching clinic. Beberapa kota yang akan dikunjungi pada bulan Februari ini antara lain, Malang, Bandung dan Makassar.
“Pada kegiatan di Malang, sesi I diisi dengan seminar bertema Sosialisasi FSI dan Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi pada Sub Sektor Kuliner. Hadir sebagai pembicara pada sesi ini yaitu Hanifah Makarim (direktur Akses Pembiayaan, Kemenparekrat/Baparekrat) dan Bonnie Susilo (Chief Marketing Officer, PI. Ultima Rasa Akselerasi). Sedangkan sesi Il bermaterikan Coaching Clinic
dengan narasumber Heinrich Vincent (Founder dan CEO Bizhare.id) dan Muhammad Mirzan (Senior Business Development K.oinworks)," ucapnya.
Hanifah Makarim salah satu pembicara mengungkapkan bahwa FSI merupakan program kolaboratif Kemenparekrat/ Baparekrat sebagai upaya membantu wirausaha atau pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di bidang kuliner seluruh Indonesia termasuk di kota Malang. "Melalui program ini, Kami ingin menyampaikan bahwa pemerintah hadir membantu pelaku ekrat kuliner agar tetap tumbuh dan produktif meski masih dalam pandemi Covid-19,” ujarnya.
Terkait dipilihnya Malang tentu saja ada alasan kuat .”Malang merupakan kota kuliner yang memiliki banyak pelaku usaha makanan yang terus produktif. Pelaku ekraf sub sektor kuliner di Malang berpotensi besar,” akunya.