Elshinta.com - Satuan Tugas Covid-19 Sukoharjo, Jawa Tengah menyisir kembali kasus pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah pribadi maupun lokasi penampungan yang disediakan desa. Hal tersebut dilakukan sekaligus sebagai evaluasi terkait efektifitas pengawasan standar protokol kesehatan.Kasus positif tanpa gejala tetap memnutuhkan perawatan dan pengawasan intensif dari tenaga kesehatan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, penyisiran kasus isolasi mandiri dan juga kontak erat dilakukam oleh tim mentoring yang ditunjuk Satgas Covid-19 kabupaten. Melacak kasus terdata yang melakukan isolasi mandiri. Memastikan bahwa kasus yang ditangani melakukan isolasi sesuai dengan tata laksana protokol kesehatan. Bagi kasus yang tidak memungkinkan maka akan dirujuk ke lokasi karantina terpusat yang disediakan oleh Pemkab Sukoharjo, yakni di Mer-c RS UNS Kartasura. "Tim mentoring ini akan melihat kasus isolasi mandiri memadai secara protokol kesehatan atau tidak," jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (20/1).
Yunia menambakan, klaster penularan dalam keluarga masih menyumbang kasus positif Corona tertinggi di Sukoharjo. Sehingga memperketat protokol kesehatan salah satunya dengan terkait pelaksanaan isolasi mandiri harus dilakukan. Isolasi mandiri memungkinkan dilakukan dirumah apabila kondisi rumah dan lingkungan keluarga memadai. Tidak ada anggota keluarga yang komorbid atau memiliki penyakit penyerta. Memindahkan isolasi pada kasus yang tidak memungkinkan ke lokasi karantina terpusat dinilai mampu melindungi yang bersangkutan dan anggota keluarga lainnya. "Jadi bukan mendiskriminasi kasus terpapar Corona tetapi pesannya melindung semua dan memutus rantai penularan," kata Yunia.
Pemkab Sukoharjo, lanjut dia, telah memindahkan lokasi karantina terpusat kasus positif tanpa gejala ke Mer-c RS UNS sejak awal tahun ini. Bersamaan dengan penutupan operasional Rumah Sehat Covid-19 (RSC) di Barak Dalmas Polres, Mandan. Kapasitas Mer-c UNS sendiri awalnya disediakan 100 bed atau tempat tidur. Kemudian rencananya menambah daya tampung pasien menjadi 200 bed. Selain untuk menampung kasus tanpa gejala, pasien rawat inap yang sudah dalam kondisi stabil juga digeser ke Mer-c. "Lebih dari 60 pasien Covid-19 sudah ditangani di Mer-c," ujarnya.
Update kasus positif aktif Corona di Sukoharjo hingga Senin (18/1/2021) 430 kasus. Terinci sebanyak 258 orang menjalani isolasi mandiri, 172 orang dirawat inap dan 200 kasus meninggal dunia.