Elshinta.com - Seorang warga Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah bernama Siswanto diamankan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri. Siswanto atau Arif Siswanto (65) diduga terlibat dengan jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Terduga ini disebut sebut merupakan kandidat kuat calon amir JI.
Perihal penangkapan Siswanto sama sekali tidak diketahui oleh warga di lingkungannya. Salah satu tetangga, Kiswanto (55) mengatakan, keberadaan Siswanto sudah tidak diketahui oleh warga sekitar sejak tiga bulan lalu. tepatnya usai keluarga tersebut menggelar hajatan pernikahan salah satu anaknya. Saat ini, rumah terduga Siswanto hanya ditinggali oleh istri dan dua anaknya yang masih belum menikah. Sebagian warga hanya mendengar kabar bahwa yang bersangkutan kini berada di Kalimantan untuk mengembangkan usaha roti yang digelutinnya. “Saya kaget dan tidak menyangka,” kata dia.
Kiswanto menyampaikan, Siswanto dikenal cukup aktif sebagai pendakwah. Lingkup kegiatan tersebut dilakukan lebih banyak justru di luar desa, yakni ke desa desa sekitar Nguter. Tetapi tidak ada yang menonjol dalam kegiatan keagamaan tersebut. Artinya tidak pernah muncul ajakan tertentu yang menyimpang. Sehingga tetangga cukup kaget dengan kabar penangkapan yang bersangkutan terlibat dengan jaringan terorisme. Tetapi warga mengakui, Siswanto cukup aktif mengajar mengaji di masjid sekitar rumahnya. “Orangnya baik dan memasyarakat,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (25/11).
Diinformasikan, Arif Siswanto ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri pada pertengahan November di Ceper, Kabupaten Klaten. Ayah dari sembilan anak ini sudah tidak nampak berada dirumahnya sekitar tiga bulan terakhir. Istri Siswanto juga sudah mengetahui perihal penangkapan tersebut. Siswanto diduga menjadi kandidat kuat calon amir organisasi JI.