Elshinta.com - Model senior yang kini aktif menjadi anggota DPR RI Komisi IX, Arzeti Bilbina Huzaimi mengingatkan adanya bahaya paparan zat kimia bisphenol A (BPA) dalam kemasan botol plastik.
"Sebetulnya ini kita harus aware. Pemerintah yang terlibat di dalam tupoksi untuk bicara mengenai bahan, yang dipakai untuk penunjang. Apa yang ingin kita lakukan adalah proses menjadi lebih baik. Jadi jangan sampai apa yang kita ingin lakukan membuat produk menjadi baik saja. Tapi jadikanlah produk itu menjadi sehat," kata Arzeti dalam siaran pers di Jakarta pada Rabu (11/11).
Anggota Komisi IX DPR RI yang mempunyai ruang lingkup tugas salah satunya di bidang kesehatan tersebut mengatakan sebaiknya botol plastik air minum yang mengandung BPA segera ditarik dari peredaran.
"Kepentingannya adalah untuk kesehatan anak-anak," kata ibu tiga anak tersebut mengutip Antara.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA baik dalam bentuk aktif maupun inaktif mampu menembus plasenta. BPA bebas yang telah menembus plasenta dan mencapai fetus, kebanyakan tetap berada dalam bentuk aktif. Sedangkan bila senyawa yang menembus plasenta adalah bentuk inaktif maka senyawa tersebut dapat diubah kembali menjadi BPA bentuk aktif.
Fetus mempunyai kemungkinan tertinggi terpapar BPA melalui plasenta. Di dalam rahim, paparan estrogen pada waktu yang tidak tepat dalam kadar yang melebihi atau kurang dari normal dapat menyebabkan efek merugikan terhadap perkembangan berbagai organ dan sistem, termasuk sistem reproduksi, perkembangan otak, kelenjar susu dan sistem imun.
Pakar plastik dari ITB Profesor Ir Akhmad Zainal Abidin M.Sc, Ph.D mengatakan bahwa plastik sebenarnya bisa menjadi solusi kehidupan modern.
Memproduksi plastik ternyata lebih hemat energi dibanding produksi paper bag atau kemasan berbahan dasar lain. Salah satu plastik yang aman adalah PET (polyethylene terephthalate).(Sik)