Elshinta.com - Ketua Umum Gerakan Bukti Cinta (Gerbukcin), Aris Wahyudi menyampaikan data mengejutkan, bahwa sebanyak 72 persen perempuan Indonesia merasa tidak dihargai oleh pasangannya. Angka tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan Gerbukcin dengan melibatkan 100 perempuan yang sudah menikah dengan beragam latar belakang dan suku.
"Dalam survei kita, 72% wanita merasa diperlakukan sebatas sebutuhnya bukan seutuhnya, tidak pernah dirayu atau dimanja," kata Aris kepada wartawan di Epicentrum Walk, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).
Melihat fenomena itu, Aris mengaku prihatin dan mencoba ingin menjadikan wanita tidak hanya sekedar diberikan ruang akses sosial semata melainkan lebih bagaimana disikapi layaknya wanita yang disayangi dan dilindungi. Dan studi kasusnya ia mencontoh budaya gantleman di Inggris di mana dirinya pernah tinggal di sana.
"Pria Inggris memang budayanya menjadikan pria gentleman karena cara memperlakukan seorang wanita mereka itu. Budaya seperti membukakan pintu bagi wanita, memberikan jaket saat wanita kedinginan bahkan berlutut saat meminta dinikahi wanita. Budaya itu yang kita mau contoh," ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi elshinta.com, Selasa (3/12)
Ia juga secara tegas menyatakan bahwa gerakannya itu ingin mengimpor budaya gentleman Inggris di Indonesia. Apalagi melindungi dan memperlakukan wanita dengan spesial itu juga tidak bertentangan dengan ajaran agama apapun.
"Kami bisa dikatakan importir budaya tapi budaya yang positif. Budaya bagaimana menghargai dan memperlakukan wanita dengan baik," terangnya.
Aris juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki target 5 tahun ke depan yang akan mereka capai. Yakni menjadikan para lelaki di Indonesia menjadi pria gantleman.