Elshinta.com - Komunitas sosial budaya Kridha Dhari Indonesia (KDI) menggagas sebuah Gerakan Cinta Indonesia yang dinamai Kamis Nusantara. Gerakan ini merupakan sebuah jawaban atas antusiasme masyarakat terhadap program-program pelestarian wastra dan busana tradisional yang telah dilakukan di banyak daerah secara terpisah.
Suksesnya inisiatif pelestarian kebaya melalui Gerakan Selasa Berkebaya juga menjadi salah satu pemicu lain digagasnya kampanye Kamis Nusantara ini.
“Kesuksesan gerakan Selasa Berkebaya membuat kami tergerak untuk menggagas gerakan Kamis Nusantara yang akan memungkinkan kaum pria turut serta mengangkat dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” kata Ketua Umum KDI Prescilla Estevina, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Yohanes Charles.
Selama ini, menurut Prescilla, rasa cinta dan kepedulian untuk terus melestarikan wastra dan busana telah ada. Ia menyebut Pemerintah Daerah Jawa Barat, Pemerintah Daerah Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Bali sebagai beberapa institusi pemerintahan yang telah melakukan upaya tersebut.
“Pada hari-hari tertentu, seluruh ASN yang bekerja di kantor Pemda tersebut diimbau untuk menggunakan pakaian daerah,” Prescilla menjelaskan.
Kesadaran seperti itu yang menurut Prescilla ingin coba disebarkan ke lingkup masyarakat yang lebih luas. “Targetnya seluruh Indonesia, bahkan juga di berbagai negara di mana terdapat diaspora Indonesia,” ungkapnya tentang target khalayak yang ingin dijangkau oleh Gerakan Kamis Nusantara ini.
Diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai profesi, peluncuran Kamis Nusantara ini mendapat dukungan penuh dari PT Railink dan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedua badan usaha milik negara tersebut memberikan fasilitas bagi para pendukung Kamis Nusantara untuk melakukan aktivasi dan sosialisasi baik di rangkaian kereta Railink juga di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Peragaan busana dan paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu nusantara digelar di area sekitar Digital Lounge Terminal 3, menandai peluncuran gerakan ini. KDI berharap Kamis Nusantara ini bisa menjadi sebuah gerakan yang dapat menjadi penjalin persatuan dan alasan yang dapat membuat seluruh rakyat Indonesia bergandengan tangan menjaga warisan budaya leluhurnya.
“Terlebih di tengah kondisi politik yang penuh friksi dan pertentangan seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, kita semua tentu harus punya alasan untuk kembali bisa menyatukan hati dan tak terus menerus mempertajam perbedaan. Kamis Nusantara, kami harap bias menjadi salah satu alasan yang bisa menyatukan,” Prescilla menandaskan.