Elshinta.com - Ibu-ibu di Kota Kediri, Jawa Timur langsung menyerbu kegiatan Operasi Pasar Murni yang digelar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri di tiga wilayah, yakni Jalan Raya Lingkar Taman Sekartaji, depan Taman Makam Pahlawan dan area Lapangan Gajah Mada, Senin (15/7), mengingat harga cabai yang melambung di pasaran.
Jika dibandingkan dengan harga di pasar tradisonal, komoditas cabai dalam operasi itu lebih murah, yakni hanya Rp48 ribu per kg, sementara harga cabai di pasar saat ini semakin naik hingga Rp60 ribu per kg. Meski demikian, di satu titik operasi pasar itu hanya mendapatkan jatah 10 kg cabai dan setiap konsumen hanya boleh membeli maksimal 1 kg.
Namun, dalam operasi pasar ini TPID Kota Kediri tidak hanya menjual komoditas cabai, tetapi juga kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, gula, minyak, telur dan tepung terigu.
"Kita dapat (cabai) drop dari Bank Indonesia, disini pagi ini didrop 10 kg. Kalau titik lain saya kurang tahu. Karena kordinatornya untuk cabai itu Bank Indonesia," kata Wakil Kepala Sub Drive Bulog Kediri, Deni Kurniawan kepada Kontributor Elshinta Fendi Lesmana, Senin (15/7).
Pelaksanaan operasi pasar murni ini rencananya akan terus diintensifkan hingga nantinya diharapkan mampu menekan harga cabai di pasaran. Dia menjelaskan, faktor Kenaikan harga cabai tidak lepas dari pengaruh musim kemarau yang berdampak terhadap lambatnya pertumbuhan tanaman cabai sehingga hasil produksi turun.
"Puncaknya di dua minggu yang lalu. Kalau saya diskusi dengan petani itu musim kering paceklik," ungkapnya.