VOA Indonesia - Korsel Terima Pasokan Pertama Pil COVID-19 Pfizer
Korea Selatan, Kamis (13/1), menerima pasokan pertama pil antivirus COVID-19 Pfizer untuk mengobati pasien dengan gejala ringan atau sedang.
Para pejabat kesehatan telah menggambarkan pil Paxlovid sebagai obat yang berpotensi penting untuk menekan kasus rawat inap dan kematian, sementara negara itu bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan baru infeksi yang didorong oleh varian omicron yang mudah menular.
Pasokan awal yang diterima Korea Selatan itu cukup untuk mendukung perawatan yang dibutuhkan sekitar 21.000 orang selama lima hari. Para pejabat mengatakan pasokan pil berikutnya -- yang cukup untuk perawatan 10.000 orang selama lima hari -- akan tiba pada akhir Januari.
Para pekerja terlihat menurunkan kontainer-kontainer berisi pil itu dari sebuah pesawat di Bandara Internasional Incheon. Pil itu akan dipindahkan ke sebuah gudang farmasi di bagian tengah Korea Selatan sebelum diberikan kepada pasien secara nasional mulai Jumat.
Karena pasokan Paxlovid yang terbatas, pil itu pada awalnya akan tersedia hanya untuk pasien berusia 65 tahun atau lebih, yang dirawat di rumah atau di tempat penampungan untuk gejala ringan atau sedang.
“Dalam uji klinis, obat ini telah menunjukkan dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian hingga 88%, jadi kami berharap tingkat efektivitas yang sama di dunia nyata, kata Lim Sook-young, seorang pejabat tinggi di Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan Korea Selatan juga sedang mengkaji apakah akan memberikan izin penggunaan darurat untuk pil antivirus COVID-19 dari Merck, Molnupiravir.
Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Selatan kewalahan menanggulangi gelombang dahsyat infeksi yang didorong oleh varian delta yang menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian, tetapi penularan telah melambat setelah para pejabat memberlakukan berbagai pembatasan virus paling ketat di negara itu mulai pertengahan Desember. Pembatasan-pembatasan tersebut termasuk larangan pertemuan sosial pribadi dengan lima orang atau lebih di seluruh negeri dan persyaratan bahwa restoran, kedai kopi, pusat kebugaran, dan tempat karaoke tutup pada pukul 9 malam.
Para pejabat negara itu mengatakan, Korea Selatan kemungkinan akan kembali kewalahan dalam beberapa pekan mendatang karena penyebaran varian omicron, yang kemungkinan akan menjadi jenis dominan di negara itu pada akhir bulan ini. [ab/uh]
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:36 WIB
Indonesia dan Malaysia, yang rutin termasuk di antara negara-negara yang memimpin dalam hilangnya wi...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Ekuitas dunia, Kamis (12/5) merosot dan mata uang euro mencapai level terendah dalam lima tah...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, Kamis (12/5) menuduh Rusia menggunakan energi sebagai "senj...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Mantan Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe yang telah lima kali menjabat, akan diangkat ...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Konflik di Ukraina mengganggu pasokan dan harga pangan di seluruh dunia, kata Presiden Joe Biden har...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Amerika bergabung dengan Vatikan dalam mengungkapkan keprihatinan, setelah polisi Hong Kong menangka...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
AS kembali menegaskan komitmen pada negara-negara Asia Tenggara dalam KTT AS-ASEAN yang dimulai di i...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina mengganggu ekspor hasil tanaman pangan dan menaikkan harga pangan dunia. Ked...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter mengguncang Lima dan daerah sekitarnya yang luas pada Kamis (12/...
Jumat, 13 Mei 2022 - 11:35 WIB
Ribuan warga Argentina turun ke jalan di pusat kota Buenos Aires sehingga mengakibatkan kota tersebu...