VOA Indonesia - Warga Baluchistan Protes Tewasnya 11 Penambang akibat Ditembak di Pakistan
Para pelayat berkumpul di propinsi Baluchistan, di barat daya Pakistan, hari Minggu (3/1) setelah beberapa laki-laki bersenjata menembak mati para penambang batubara dari kelompok minoritas Syiah-Hazara, yang sebelumnya mereka culik. Sebelas orang tewas.
Pejabat di Levies Force yang bertindak sebagai polisi dan paramiliter di kawasani tu, Moazzam Ali Jatoi, mengatakan serangan itu terjadi di dekat tambang batubara Mach, sekitar 48 kilometer timur ibu kota Quetta. Jataoi mengatakan sejumlah orang bersenjata menculik para penambang di pegunungan itu dan kemudian menembak mati mereka.
Ditambahkannya, enam penambang tewas seketika, sementara lima lainnya yang berada dalam kondisi kritis tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Jatoi mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa para penyerang yang mendatangi tambang itu, terlebih dahulu mengidentifikasi dan memisahkan penambang yang berasal dari komunitas Syiah-Hazara dan membawa mereka untuk dieksesi. Lainnya tidak diusik.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab tetapi organisasi ekstremis Sunni yang terlarang, Laskar-e-Jhangvi, pada masa silam kerap menarget kelompok minoritas Hazara di Baluchistan.
Berita pembunuhan ini segera tersebar luas dengna cepat diantara komunitas Hazara dan sebagian di antara mereka turun ke jalan-jalan di Quetta, mengelilingi daerah itu untuk menyampaikan protes, memblokir jalan-jalan utama, membakar ban dan batang pohon. Para petugas keamanan segera menutup jalan-jalan yang terkena dampak demonstrasi itu.
Salah seorang demonstran meminta pemerintah untuk memberi lebih banyak perlidungan. Ali Naqvi mengatakan “dengan begitu banyak petugas keamanan di daerah ini pun, para penjahat masih tetap dapat masuk, menculik dan membantai warga. Kami sangat sedih dan marah. Kami menuntut agar pemerintah memberikan perlindungan yang lebih baik.” [em/jm]
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Turki, Selasa (23/2) menuduh jet-jet tempur Yunani "mengganggu" kapal Turki di Laut Aegea akibat ket...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Para pengunjuk rasa di Myanmar ambil bagian dalam demonstrasi menentang junta militer negara itu, Se...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Raksasa media global, Facebook memulihkan konten berita ke penggunanya di Australia setelah menyeles...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Perdana Menteri Boris Johnson, Selasa (23/2) menyatakan sangat optimis bahwa semua pembatasan COVID-...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Presiden AS Joe Biden bertemu secara virtual, Selasa (23/2) dengan Perdana Menteri Justin Trudeau, m...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Hampir separuh dari penduduk Israel telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis vaksin Pfizer-Bio...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Setelah produksi awal yang lambat dan mengecewakan, beberapa eksekutif perusahaan farmasi Selasa men...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Menteri luar negeri Indonesia berencana terbang ke Myanmar hari Kamis (25/2) mendatang dalam kunjung...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa (23/2) menyatakan kematian dan jumlah warga sipil yang cedera di ...
Rabu, 24 Februari 2021 - 08:27 WIB
Bank Dunia, Selasa (23/2) mengancam akan menangguhkan pembiayaan multi-jutaan dolar untuk vaksinasi ...