Elshinta.com - Universitas Brawijaya di awal tahun 2021 ini kembali mengukuhkan dua profesor. “Dua profesor tersebut masing-masing Prof. Dr. Eng. Anindito Purnowidodo, S.T., M.Eng danProf. Ir. Djarot B. Darmadi, MT., PhD,” ujar Kotok Guritno, Kepala Bagian Humas dan Ke-Arsipan Universitas Brawijaya Malang pada Kontributor Elshinta, El-Aris, Selasa (16/2).
Ditambahkan Kotok, keduanya berasal dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. “Karena masih dimasa pandemi Covid-19 keduanya di dikukuhkan melalui rapat sidang terbuka Senat Universitas dengan penerapan protokol kesehatan di gedung Widyaloka, Rabu (17/2),“ ungkapnya.
Anindito merupakan profesor pada bidang Ilmu Kekuatan Material sedangkan Djarot pada bidang Ilmu Teknologi dan Pemodelan pengelasan Logam. Anindito terhitung menjadi profesor aktif ke-13 di FT dan ke-192 di UB. Dan Djarot merupakan profesor aktif ke-14 di FT dan 193 di UB.
Sementara, Prof.Dr. Eng. Anindito Purnowidodo, S.T., M.Eng dalam pidato ilmiahnya berjudul “ Memprediksi Umur Komponen Meningkatkan Keamanan” lebih menekankan pada umur komponen dari suatu struktur. “Umumnya kegagalan dari suatu struktur terjadi pada komponen yang menerima beban dinamis, dan jarang sekali terjadi pada komponen yang menerima beban statis. Kegagalan suatu komponen yang menerima beban dinamis disebabkan karena adanya inisiasi dan perambatan retak. Jika panjang retak ini mencapai panjang kritisnya maka dapat menyebabkan kegagalan strukturnya," jelasnya.
Ir. Djarot B. Darmadi, MT., PhD pada pidato ilmiahnya bertema “Simulasi Komputer sebagai Kontrol Intelektual Proses Pengelasan” menjelaskan,pemanfaatan komputer sebagai alat analisa telah memasuki hampir semua bidang ilmu, termasuk proses pengelasan.
“Simulasi komputer proses pengelasan terus berkembang hingga sekarang untuk mendapatkan model terbaik. Selain merepresentasikan proses pengelasan, simulasi juga bisa menjelaskan sebab atau alasan terjadinya suatu fenomena tertentu. Meskipun belum sempurna, simulasi komputer proses pengelasan telah memberikan kontribusi nyata pada kegiatan studi parameter (parametric study), studi kemamputerapan (feasibility study) dan memprediksi karakter fisik pada tempat-tempat yang sulit diukur (karena posisi atau ukurannya),“ ungkap Djarot.