Elshinta.com - Desa di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah terus berupaya mengembangkan potensinya guna pemanfaatan dana desa. Mengelola potensi alam paling banyak dibidik oleh pemerintah desa. Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter merupakan salah satu desa yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Wonogiri. Lokasi cukup terpencil masih berada di seputaran hulu Sungai Bengawan Solo.
Letak Desa Jangglengan terhitung mudah diakses. Masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya cukup familiar dengan jalur jalur di desa tersebut, utamanya goweser. Sebab, akses mengelilingi alam pegunungan Desa Jangglengan salah satu jalur favorit para penyuka olahraga bersepeda.
Desa Jangglengan terletak di sekitar penampungan air Bengawan Solo yakni Dam Colo. Kondisi ini menguntungkan dengan ketersediaan air yang melimpah yang dipandang sebagai potensi desa. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebuah kolam pemancingan berukuran 2000 meter persegi mulai dikelola sejak September 2020 lalu. "Pemancingan ini dibangun menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) senilai Rp270 juta," kata Kepala Desa Jangglengan, Sutoyo kepada Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (20/1).
Menurut Sutoyo, desa kemudian melengkapi arena pemancingan tersebut dengan taman dan kelengkapan fasilitas publik lainnya. Total anggaran untuk menyulap wajah balaidesa ini mencapai sekitar Rp400 juta. Meskipun dalam masa pandemi Covid-19, antusiasme warga mengunjungi lokasi wisata lokal ini cukup tinggi. "Ruang publik dan pemancingan yang berlokasi tepat di depan balaidesa ini sudah mencatatkan pemasukan bagi desa sekitar Rp60 juta selama empat bulan beroperasi," bebernya.
Saat ini, lanjut Sutoyo, pihak desa tengah membidik beberapa lokasi lain untuk pengembangan potensi. Salah satunya taman habitat Burung Kontul di delta Dam Colo. Kondisi geografis berupa pemandangan pegunungan dan lahan pertanian tetap potensi utama yang paling mungkin dikembangkan secara maksimal untuk mendulang pendapatan desa.
Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi mendukung upaya desa mengelola anggaran yang dimilikinya. Desa Jangglengan bisa dijadikan percontohan pengelolaan BUMDes dengan kondisi wilayah yang serupa. Terlebih saat ini akses untuk seluruh wilayah sudah dalam kondisi laik dan baik. Desa harus kreatif dan inovatif memanfaatkan potensi wilayahnya. "Keberhasilan kreatifitas desa membidik potensi bisa dilihat dari output positif BUMDes yang digagasnya, berupa antusiasme kunjungan masyarakat," tutupnya.