Elshinta.com - Berdasarkan survei dari Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, sebanyak 97% orang tua siswa menginginkan adanya kegiatan belajar tetap muka. Dikatakan wakil bupati subang yaitu agus maskur sedangkan pihak pemerintah sendiri masih mempertimbangkan tentang keselamatan anak didik dari pandemi selama melaksanakan kegiatan belajar tetap muka.
Hal tersebut diungkapkan Agus Masykur dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang untuk menentukan teknis pelaksanaan belajar tatap muka bersama dinas pendidikan merumuskan kesiapan pihak sekolah dalam menyediakan sarana prasarana yang menjamin keamanan untuk kemudian dituangkan dalam regulasi peraturan Bupati Subang.
“Kita juga mempertimbangkan hak hidup dan hak mendapatkan pendidikan harus terpenuhi. Makanya kami dalam rakor kita diskusikan yang akhirnya kita menyepakati adanya kegiatan belajar tatap muka dengan berbagai kosekuensi pemberlakuan itu. Seperti penyediaan sarana pendukung (untuk menjamin keamanan siswa dari pandemi),” ujarnya kepada wartawan termasuk Kontributor Elshinta, Teddy Widara, usai Rakor di Kantor Pemda Kabupaten Subang, Selasa (5/1).
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Tatang Komara yang menyebutkan kesiapan perlu dilakukan karena pihaknya melihat hingga saat ini baru 92% sekolah yang siap melaksanakan kegiatan belajar tatap muka.
“Itupun masih harus dipastikan mengenai standar peralatan apakah memenuhi syarat ideal. Seperti adanya wastafel baru ada dua tapi para pihak menginginkan satu kelas satu wastafel,” katanya.
Rapat koordnisai tersebut menampung masukan dari tim satgas mengenai hal-hal yang diperlukan yang selanjutnya ditindaklanjuti dalam memenuhi kegiatan belajar mengajar.